09 November 2014

Sebenarnya Ada Apa dengan Ada Apa dengan Cinta?

"PECAHKAN SAJA GELASNYA BIAR RAMAI!"

Gue yakin pasti semua orang yang tau apa itu Ada Apa Dengan Cinta (AADC) tau banget kutipan kalimat di atas. Yap, kalimat tersebut adalah kutipan dari puisi Rangga (Nicholas Saputra) yang membuatnya menang lomba puisa tahunan di SMA nya, mengalahkan si langganan juara, Cinta (Dian Sastrowardoyo). Siapa sangka, karena puisi itu, kehidupan mereka berdua berubah drastis. Mulai mengenal apa itu cinta, pengorbanan akan cinta, atau bahkan pahitnya cinta. Selama kita menonton film ini, kita serasa dibawa ke kehidupan nyata kita. Film ini terasa begitu nyata karena mengambil sudut pandang anak SMA, sudut pandang yang sangat pas dan cocok untuk menggambarkan manis-asem-asin-rame-rasanya cinta.


Jujur, gue baru nonton film ini secara full baru-baru ini karena LINE! Film ini beredar tahun 2002, gue masih enam tahun, belom ngerti apa-apa sama dunia. Tapi, gue udah tau lama tentang soundtrack-nya yang membahana itu, Ada Apa Dengan Cinta-nya Melly Goeslaw itu loh! Nah, karena LINE itu gue mulai deh nonton AADC ini. Dan abis gue nonton nih film.....sumpeh keren cuy. Nggak salah sih, film ini dinobatkan sebagai film pemicu kebangkitan film Indonesia. Mungkin orang-orang yang baru sekarang nonton mikir kalo nih film biasa-biasa aja, ceritanya biasa aja, isinya cuma geng cewe, cinta-cintaan, persahabatan, bunuh diri, dll. Klise. Basi. Menurut gue mereka yang bilang seperti itu lupa menambahkan satu parameter khusus, yaitu settingan waktu! Film ini dibuat tahun 2002, dimana (setau gue) belum banyak film atau sinetron yang mengedepankan premis cewe SMA yang punya geng, demen sama cowo, terus cowonya mau ke luar negeri. Inilah yang membuat AADC istimewa! Karena premis AADC yang deket banget sama kehidupan orang-orang yang suka nonton film ditambah ending-nya yang bisa dibilang sad ending tapi bisa juga happy ending, menimbulkan penjamuran film/sinetron serupa yang mengambil premis tersebut! Jadi, nggak salah dong kalo AADC dinobatkan sebagai film pembangkit film Indonesia?

Nah, dari film ini kita bisa belajar banyak hal. Salah satunya adalah tentang persahabatan yang sangat sejati. Cinta dan teman-temannya sudah bagaikan surat dengan perangko. Nempel terus. Satu kena masalah, itu menjadi masalah bareng-bareng. Satu punya musuh, itu menjadi musuh bareng-bareng. Film ini mengajarkan kita untuk menjalin persahabatan yang sejati. Nggak perlu dengan harta kok, cukup dengan nepatin janjinya aja! Karena terkadang omongan yang keluar sebagai janji sering dilanggar, iya kan? Ada lagi nih tentang cinta-cintaanya. Fluktuasi hubungan Rangga-Cinta bener-bener tergambar jelas di film ini. Dari kesel-keselan sampe baik-baikan lagi. Dari baik-baikan malah jadi kesel-keselan, Sampe klimaksnya yang bikin gue agak terkesima adalah pada saat adu mulut yang ini,

Rangga: "Asal kamu tau, Ta! Kalo diperlakukan nggak fair kaya gini sih saya udah biasa. Tapi satu, nggak usah ada maaf-maafan lagi!"

Scene ini bener-bener keren banget! Omongan Rangga bikin Cinta langsung diem. Cinta kaya berusaha melupakan Rangga gara-gara konflik tadi. Tapi.....ya namanya juga manusia, kadang suka menjilat ludah sendiri. Dalam lubuk hati Cinta, doi masih sayang gitu deh sama Rangga. Sampai akhirnya kita dibawa ke climax scene yang bener-bener gue demen! Epic scene for the ending! Sampai akhirnya, akhir cerita ini digantungkan dengan kepergian Rangga ke New York. Dia udah janji kalo mau balik lagi ke Indonesia, buat nemuin Cinta.

Tapi aku pasti akan kembali dalam satu purnama
Untuk mempertanyakan kembali cintanya
Bukan untuknya, bukan untuk siapa
Tapi untukku
Karena aku ingin kamu
Itu saja

Kutipan puisi Rangga untuk Cinta di atas menutup AADC ini. Tapi...di 2014, hadirlah jawaban dari pertanyaan 'Kapan Rangga kembali ke Jakarta untuk nemuin Cinta?'


Yap! LINE nawarin jawaban yang bikin penggila AADC dari jaman 2000an penasaran abis. Mini drama tentang jawaban dari AADC ini sontak menjadi topik hangat baru-baru ini. Naaaaah dari mini drama itu gue punya beberapa pandangan dari masing-masing pemeran utamanya!

**Sudut Pandang Cinta**
Dua belas tahun hilang, tanpa kabar. Tiba-tiba dia hadir, lewat LINE. Minta ketemuan. Apakah Cinta masih punya perasaan yang sama seperti dua belas tahun yang lalu sama Rangga? Inilah yang ngebuat Cinta cuma nge-read LINE nya si Rangga. Dia bimbang, harus ketemu atau engga. Cinta bingung, kalo udah ketemu Rangga terus apa? Rangga cuma di Jakarta selama dua hari, abis ketemu dia langsung pergi lagi ke NY. Mungkin, Cinta takut kehilangan Rangga lagi untuk dua belas tahun-dua belas tahun yang lainnya. Nggak salah kalo Cinta berada di suatu titik dilema paling dalam. Ketika Cinta udah ngebangun kehidupannya yang asik seperti baru, Rangga hadir untuk menghancurkannya. Hal ini menunjukkan kalo Cinta punya prinsip, sama kaya apa yang dibilang Karmen.

**Sudut Pandang Rangga**
Dua belas tahun di negeri orang, nggak kontak-kontakan sama Cinta pula! Hal ini wajar sih, soalnya kan di tahun 2002 belom ditemuin peralatan praktis yang bisa ngubungin beratus-ratus kilometer antara JKT-NY. Belom ada LINE, Instagram atau Path. Tapi waktu berlalu cepat, begitupun teknologi. Dengan adanya fitur LINE, Rangga bisa kontak-kontakan sama Cinta, apalagi Rangga punya kesempatan untuk ke Jakarta selama dua hari. Momen ini bisa dijadikan ajang bagi Rangga untuk menepati janjinya yang akan pulang dalam satu purnama. Rangga nggak salah disini, karena ia berusaha untuk menepati janjinya ketemu Cinta, meski udah dua belas tahun kepisah. Hal ini menunjukkan kalo Rangga bisa menepati janji, berintegritas.

Di mini drama ini masih abu-abu menurut gue. Belum ada kepastian yang super duper tepat akan jawaban dari film ini. Ending dari mini drama ini memang epic, bikin merinding. Kalimat yang dikatakan Cinta ketika bertemu dengan Rangga cukup pas untuk mengawali pertemuan perdana mereka selama dua belas tahun terpisah jauh.

Cinta: "Jadi beda, satu purnama di New York dan di Jakarta?"

Ditambah lagi penggalan monolog yang dibawakan Rangga dan Cinta+Bimbang-nya Melly Goeslaw!!

Detik tidak pernah melangkah mundur
Tapi kertas putih itu selalu ada
Waktu tidak pernah berjalan mundur
Dan hari tidak pernah terulang
Tetapi pagi selalu menawarkan cerita yang baru
Untuk semua pertanyaan yang belum sempat terjawab

Mini drama ditutup oleh mereka berdua yang saling tersenyum.

Jujur, ini belom menjawab semua pertanyaan yang masih ada di benak para penonton. Ditambah Rangga juga belom menepati satu janji krusialnya dalam satu purnama itu. Yap, untuk mempertanyakan kembali cintanya. Untuk mempertanyakan kembali cintanya kepada Cinta!!! Ini masih gantung. Terus, bagaimana kita tahu jawabannya? Apakah kita harus lari ke hutan, belok ke pantai untuk tahu jawabannya?

Berharap saja semoga ada sekuelnya!

26 October 2014

Kehendak Bebas?

Baru-baru ini gue nonton salah satu adopted-movie dari novel karya Lois Lowry, The Giver, yang menceritakan tentang sebuah dunia yang sangat amat sempurna. Tidak ada kekacauan, perselisihan, bahkan perbedaan. Semua manusia disana 'diciptakan' untuk menjadi sama, setara, tanpa perbedaan sedikitpun. Tidak ada yang namanya kesedihan, kesengsaraan, bahkan cinta. Semua manusia disana merasa dunianya masih putih-hitam, tidak ada si abu-abu, keraguan. Sampai pada akhirnya, saat Perayaan Penempatan, Jonas (Brenton Thwaites) mendapatkan 'pekerjaan' sebagai Receiver of Memories. Ia dimentori oleh sang The Giver (Jeff Bridges) yang memperkenalkannya akan 'dunia nyata' yang sebenarnya. Dunia yang penuh dengan dosa, kejahatan, dendam, kebencian dan segalanya. Jonas akhirnya mengetahui bahwa dunia tempat Ia dibesarkan adalah dunia palsu, bagaimanakah tindakan Jonas selanjutnya menentang pimpinan Chief Elder (Meryl Streep)? Silahkan nonton filmnya! :)


Salah satu hal yang gue bisa dapet dari film ini adalah mengenai KEBEBASAN! Menurut KBBI, Kebebasan adalah suatu keadaan bebas, kemerdekaan, dan salah satu hak asasi manusia. Lantas mengapa di film ini kebebasan yang adalah suatu hak asasi manusia tersebut direnggut? Sebelum mengupas lebih jauh, gue ingin menceritakan sedikit mengenai beberapa hal di film ini. Di film ini, semua penduduk harus menginjeksikan tangannya ke semacam tombol setiap pagi/keluar rumah untuk mengurangi tingkat emosi mereka, dimana para Chief Elder meyakini bahwa emosi, yang termasuk salah satu sifat esensial manusia, akan menyebabkan suatu kebencian, perbedaan, atau cinta. Tentu saja di film ini tidak mengenal kata cinta. 

Jonas: Father, do you love me?
Mother: Jonas! Precision of language, please!

Mereka tidak mengenal kata cinta, karena Chief Elder yakin bahwa cinta dapat menyebabkan suatu penghinaan bahkan pembunuhan. Yap, dalang utama dari cerita ini adalah Chief Elder. Ia (atau mereka) yang mengetahui mengenai kebenaran yang sesungguhnya sengaja menghapus segala hal tersebut demi membuat suatu komunitas yang dimana tidak ada suatu cacat sedikitpun. Segalanya telah diatur secara sistematis dan cermat, bahkan meminta maafpun diatur dalam komunitas ini!

Chief Elder: I apologize for my remote attendance.
Community: We accept your apology!

Selain itu, para penduduk di komunitas ini juga terbilang kudet. Mereka tidak mengetahui mengenai kosa kata 'menari', 'musik', bahkan nama binatang sekalipun! Saat Jonas mengajari adiknya menari, orang tua mereka kebingungan mengenai aktivitas apa yang mereka sedang lakukan, bahkan Ibunya menyuruh mereka untuk berhenti. Lebih parahnya lagi, pada saat mereka mendapat bayi yang dititip di rumah mereka, sang Ayah memberikan boneka gajah kepada bayi tersebut dan menyebut boneka gajah tersebut sebagai kuda nil! Entah apa yang ada di pikiran Chief Elder mengenai hal ini sehingga ia/mereka 'tega' menghapus memori tersebut dari pikiran penduduk ini. Yang jelas, yang mengetahui mengenai 'dunia nyata' ini hanya Jonas, The Giver dan Chief Elder(s).

Nah, atas dasar film ini, yuk kita merenung sebentar mengenai arti sesungguhnya dari sebuah kebebasan (menurut kacamata anak ingusan kaya gue ya huehehehe). Sebagai manusia yang diciptakan serupa dengan sang Pencipta, kita jelas memiliki akal budi, hati nurani, serta kehendak bebas. Tuhan telah memberikan itu semua kepada kita dengan pemikiran yang amat sangat matang, sehingga Ia menyebut kita dengan ciptaanNya yang sungguh baik. Pertanyaannya adalah, sanggupkah kita menggunakan kehendak bebas tersebut secara bijak dan benar?

Memang, Tuhan telah memberikan kita anugerah kehendak bebas secara cuma-cuma, tetapi pasti ada 'harga' yang harus 'dibayar' dalam pemberian tersebut. Bukan berarti Sang Pencipta menuntut bayaran akan hal tersebut, tetapi kita sebagai manusia berakal budi sebaiknya membalas apa yang telah diberikanNya kepada kita dengan benar.

Sayang, kehendak bebas yang telah diberikan oleh Tuhan hancur begitu saja oleh manusia itu sendiri. Ya, kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa disebabkan oleh kehendak bebas yang salah digunakan oleh mereka sendiri. Hawa terbuai oleh rayuan ular untuk makan buah dari Pohon Pengetahuan dan Adam juga terbuai oleh godaan Hawa. Loh, apa hubungannya dengan kehendak bebas itu sendiri? Kehendak bebas yang diberikan oleh Dia membuat kita sebagai manusia yang serupa dan segambar denganNya membuat kita memiliki banyak sekali pilihan. Pilihan tersebutlah yang akan menentukan nasib kita. Nafsu kedagingan manusia ini menyebabkan manusia memilih pilihan yang salah sehingga manusia jatuh dalam dosa. So, ada relasinya kan antara kejatuhan manusia dalam dosa dengan kehendak bebas itu?

Mungkin jika manusia tidak jatuh ke dalam dosa, inilah yang akan terjadi:



Semuanya damai, tidak ada perpecahan, segalanya terasa masih baru, mungkin layaknya seperti kehidupan yang digambarkan dalam film The Giver ini (tapi tidak se-strict yang digambarkan dalam film ini). Tidak ada perpecahan, tidak ada kebencian, tidak ada rasa iri hati, tetapi pasti masih ada cinta, sukacita dan kesenangan. Sayangnya, nasi sudah menjadi bubur. Kehidupan yang indah tersebut harus hilang ditelan bumi karena kehendak bebas sebagian manusia.





Kekerasan pada anak, perburuan liar, perang, pembunuhan, dan lain sebagainya hadir ditengah-tengah kita. Manusia yang menciptakan itu semua tetapi manusia juga ingin menghapusnya. Inilah yang terjadi pada film The Giver, ada bagian pro dan ada bagian kontra. Jika kita setuju dengan The Chief Elder(s), dunia yang kita tempati akan menjadi dunia yang sempurna tanpa ada bumbu masalah sedikitpun, tidak ada cinta, emosi, benci, iri hati, dengki dan segala hal sifat esensial manusia. The Chief Elder(s) ingin semua yang terjadi secara harmonis tanpa perbedaan, monoton dan tanpa konflik. Sementara itu, Johan dan The Giver beranggapan bahwa hal tersebut sangatlah tidak cocok karena hal tersebut sama saja membohongi penduduk di komunitas ini. Mereka beranggapan manusia membutuhkan sifat-sifat esensial mereka, membutuhkan hiburan layaknya musik dan tarian, membutuhkan hewan, membutuhkan masalah yang dapat mendewasakan mereka, serta membutuhkan cinta.

Yang jelas semuanya kembali ke diri kita masing-masing. Kehendak bebas yang telah diberikan Tuhan oleh kita harus kita maksimalkan secara benar dengan baik, layaknya Jonas yang memperjuangkan kebebasan kaumnya sendiri. Tuhan telah memberikan alam semesta ini beserta isi-isinya bagi kita semua secara cuma-cuma, tapi ingat, ada 'harga' yang harus 'dibayar'. Salah satu 'uang' yang dapat 'membayar' hal tersebut adalah dengan menggunakan 'uang kehendak bebas' kita. Kita gunakan kehendak bebas kita dengan bijak dan benar, memanfaatkan alam secara secukupnya, perhatikan juga kehidupan orang-orang lain yang kekurangan. Jangan pernah memanfaatkan kehendak bebas tersebut secara salah. Sayangnya, inilah yang terjadi akhir-akhir ini. Manusia memilih pilihan yang salah dalam memanfaatkan alam. Penebangan secara liar, pembunuhan hewan-hewan langka, pembangunan gedung-gedung di tengah kota tanpa memikirkan daerah penyerapan air atau mungkin hal yang paling mendasar, yaitu buang sampah sembarangan! Ya, hal-hal tersebut adalah sifat kedagingan manusia. Sifat yang hanya ingin menang sendiri, egois, tidak memikirkan kehidupan alam dan manusia di sekitarnya. Tentunya apa yang ditabur itulah yang akan dituai, manusia menuai benihnya sendiri. Benih tersebut akhirnya berkembang menjadi pemanasan global, banjir, tanah longsor, es di kutub mencair dan sebagainya. Inikah bayaran kita kepada Sang Pencipta yang telah memberikan bumi ini beserta isinya secara g-r-a-t-i-s?

Akhirnya kita berada di antara pilihan kembali yang akan menentukan nasib kita sebagai manusia yang berkehendak bebas. Apakah kita:
1. Mau menjadi manusia berkehendak bebas yang salah menggunakan anugerah itu? Atau,
2. Mau menjadi manusia berkehendak bebas yang menggunakan anugerah itu secara bijak dan benar?

Semuanya ada di tangan kita, di tangan ciptaanNya yang paling berharga, paling mulia, paling ditinggikan, tetapi sayangnya sering jatuh ke dalam dosa hanya karena mengejar sebuah keuntungan. Yap, semoga kebebasan kita untuk memilih dapat kita gunakan secara benar untuk kepentingan Tuhan, manusia serta alam sekitar. Selamat memilih! :)

When people have the freedom to choose, they choose wrong. 
- Chief Elder (The Giver)

04 August 2014

Si Anak Asrama

Hallo kaula muda! Akhirnya bisa ngeblog lagi setelah 2 minggu lebih terisolir dari jaringan wi-fi. Sekarang gue mau nulis tentang kesan pesan kritik dan saran selama 2 minggu lebih hidup di hutan eh asrama maksudnya hehehehehe. Ini lagi libur lebaran dan ketemu wi-fi senengnya bukan main, jadi bisa nulis panjang-panjang deh. Hari ini hari terakhir libur lebaran:( besok udah harus nguli(ah) lagi.....ah......masih betah liburan.

***

Setelah selesai daftar ulang dan segala macem-macemnya, tibalah saat-saat gue harus meninggalkan Depok yang tercinta (huek....) ini, mengejar asa, mencari jati diri sebenarnya, berusaha menjadi MAHAsiswa yang teladan (amin), dan bisa mengukir cita setinggi asa (aduh ngomong apa sih gue), ya pokoknya gitulah, gue harus pergi ke Dramaga, Bogor untuk masuk ke asrama....asrama....iya....asrama. Dan lebih bombastisnya lagi, gue harus batalin liburan ke Jogja tahun ini gara-gara jadwalnya bentrok sama check in asrama, dan penderitaan makin mantap ketika gue harus packing sendiri....biasanya dibantuin nyokap....dan nyokap lagi liburan di Jogja....jeder......alhasil gue packing ya ala kadarnya gitu deh. Bawa koper, ransel 2, sama cemilan-cemilan lucu kalo laper di asrama. Meluncur ke Bogor......

***
Depok-Dramaga kira-kira 2 jam, kalo macet ya makin ++ deh. Sampe sana gue langsung nyari asrama gue, dan gue dapetnya itu gedung C3, fyi di IPB itu ada 9 gedung asrama, A1-A5 buat putri dan C1-C4 buat putra, geu ga tau kenapa nggak ada asrama B. Sampe sana gue langsung check in di kamar gue. Lorong 3 kamar nomor 255. Yaampun......kamar gue paling ujung banget.....mengerikan....suram. Sampe sana gue langsung masuk, dan pintunya kekunci, tapi ternyata di dalem ada yang bukain, dan dia adalah my room mate! Dia namanya Rizki atau Rizky atau Riski mungkin? Ah gataudeh yang penting itu namanya. Pas gue ngangkut-ngangkut barang, dia langsung bantuin loh, nggak tanggung-tanggung dia langsung ke mobil gue dan angkut barang. Setelah gue wawancari dia, dia ternyata dari Kediri dan dia jurusan Agribisnis, FEM. Ngomongnya masih kentel banget Jawa nya, medok-medok gitu. Ya, nggak heran sih, rata-rata maba yang gue ajak kenala (atau mereka yang ngajak kenalan gue duluan), masih berlogat daerah asalnya. Gue sempet iri karena gue ga punya logat wkwkwkwk. Percakapan pertama gue dengan dia:

Gue: Jurusan mana?
Dia: AGB, kamu? (dengan logat Kediri kentel)
Gue: *diem* *lagi mikir mau ngomong antara Aku atau Gue* Gue SKPM.
Dia: Kepanjangannya apa? 
Gue: Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, darimana asalnya?
Dia: Aku Kediri, kamu?
Gue: (gue agak aneh ngomong aku kamu wkwk) Gue Depok.
Dia: Ooh, deket Jakarta ya?
Gue: Iya hehe (aslinya enggak ketawa).

Abis beres-beres kamar, dan akhirnya memilih tempat tidur yang dibawah, gue akhirnya ngulet-ngulet bentar, cape bro ternyata angkut-angkut barang macem pindahan gitu. Untung kamar gue di lantai bawah, jadi ga repot, kebayang yang lantai atas, bolak-balik naik tangga. Abis itu, gue di line temen gue yang namanya Luthfi dan Ravi (yang sebenernya belom pernah ketemuan, kenalan via LINE grup IPB Jakarta-Depok wkwk), mereka pengen muter-muter IPB, mumpung masih sore dan udaranya lagi seger. Sebelumnya gue udah diajakin Rizky main ke OMDA (Organisasi Mahasiswa Daerah) dia, katanya main-main aja. Dan gue juga iya-iya aja, abisnya daripada bosen? Tapi akhirnya gue lebih memilih muter-muter IPB aja biar lebih akrab sama si kampus hijau ini.

Gue, Ravi dan Luthfi (yang akhirnya bisa meet up dan tatap muka), jalan-jalan sore muter-muter IPB, lewatin Common Class Room yang bakal jadi ruang kuliah maba selama setahun kedepan, Asrama Putri. Fakultas Kehutanan (yang bener-bener kaya hutan!!!!! Dikelilingi pohon-pohon gede dan gedung tua, semakin membuat fakultas ini kinda creepy), Gymnasium, lapangan bila, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Pertanian, Graha Widya Wisuda, Gladiator dan pemberhentian terakhir adalah taman yang ditengah-tengahnya ada logo Institut Pertanian Bogor-nya! Sebagai mahasiswa baru yang masih unyu-unyu dan gemez-gemez ini, kita enggak nyia-nyiain kesempatan untuk foto-foto disini. Belom afdol kalo udah jadi maba tapi ga foto-foto disini :)



 Ini si Luthfi

Yang baju coklat Ravi

Keren kan????? Pake filter nya Instagram biar kaya anak gahol wkwkwk

Abis puas-puasan foto disana, kita ngeliat ada sesuatu yang aneh......ada kepompong.....ngegantung ga jelas gitu.....alhasi foto kepompongnya.



Karena udah cape, kita akhirnya memutuskan untuk balik ke asrama tapi lewat jalur yang berbeda, kita lewat gedung-gedung baru yang keren lagi, kita ngelewatin Fakultas Ekologi Manusia, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Perpustakaan IPB, Gedung-gedung-lain-yang-nggak-gue-ketahui-namanya, dan Masjid Al-Huriyah (maap kalo salah penulisan namanya ya hehe). Kita akhirnya misah disini, soalnya mereka mau sholat dulu, gue akhirnya balik ke asrama sendiri sambil jalan-jalan sore lagi. Gue ngelewatin Asrama Internasional (yang sukses bikin iri karena ada AC nya!-_-), SMA Kornita (SMA dibawah naungan IPB kayanya), Red Corner (kantin) dan asrama lagi! Sampe asrama gue langsung tepar. Cape banget asli!!!

***
Oh iya, ada kegiatan-kegiatan asrama maupun kampus yang cukup seru-seru juga loh, contohnya:

1. Social Gathering Lorong (SOGA Lorong)
Disini kita kenalan-kenalan sama temen-temen satu lorong kita, karena satu lorong isinya 10-12 kamar, dan masing kamar isinya 3-4 orang. Kebayang kan kalo satu sama lain saling nggak kenal? Alhasil kita kenalan, dipandu dengan kakak yang dinamain Senior Resident. Setelah mereka memperkenalkan diri...tau sendiri kan gue? Langsung lupa semua namanya! WAHAHAHAHA, yasudahlah, paling nanti inget sendiri lagi. Oh iya, ini ada foto kita waktu SOGA lorong yang ke 3 atau ke 4 gitu.



2. Social Gathering Gedung (SOGA Gedung)
Disini kita kenalan sama temen-temen satu gedung kita, kalo nggak salah satu gedung bisa sampe 10 lorong. Jadi kebayang kan penuh nya kaya gimana? Disini nggak ada sesi perkenalan karena terlalu banyak orangnya, bisa setahun lebih baru kelar kali-_-

3. Apel Pagi
The Disturbing One! It D O E S disturb my relationship with my bed. We need to wake up approximately at 5 a.m.....okay some people think that it's their 'wake-up-time' so it won't disturb their sleep, but for me? Nooooo, just nooooo, it really disturbs me:( acaranya sih semacam upacara kecil-kecilan gitu, dan nyanyi-nyanyi mars asrama (yang sampe sekarang gue ga afal). Abis apel? Back to sleep.

4. Daftar Ulang
Masing-masing orang dapet jadwal yang beda-beda dalam daftar ulang ini. Gue kedapetan hari Jumat tanggal 27 Mei, acaranya di GWW, dan ternyata disitu udah disulap jadi ratusan meja yang diisi dosen-dosen hebat buat merika berkas-berkas untuk keperluan jadi mahasiswa, dan disana juga kita bisa dapet Kartu Tanda Mahasiswa Sementara. Ati-ati, kalo lo dapet dosen yang agak jail, lo bisa berujung kaya gini....

Dosen: Hobi kamu apa?
Maba: Hobi saya nyanyi, Pak/Bu.
Dosen: Oh, coba sana ke depan, ke atas panggung, nyanyi. Ada mike nya tuh.
Maba: (Dengan berat hati maju)....

Hati-hati......untung gue dapet dosen nya yang woles wkwkwkwk.

5. Klub Asrama
Banyak kegiatan yang buat kita supaya ga bosen di asrama, salah satunya ya Klub Asrama ini, banyak banget klub nya loh, ada yang berkaitan tentang jurnalistik (yang gue ikutin), komputer, musik, lingkungan, bahasa, dan lain sebagainya deh!

6. Open House
Nah, ini juga seru nih, kita diperkenalin tentang organisasi-organisasi di IPB ini, dari OMDA, UKM, BEM dan segalanya deh. Ini seru banget, kita bisa explore lebih dalam tentang kemahasiswaan IPB supaya nanti kita nggak jadi KUPU-KUPU (Kuliah-Pulang-Kuliah-Pulang), siapa tau jadi KURA-KURA (Kuliah-Rapat-Kuliah-Rapat). OMDA dari berbagai macam penjuru Indonesia ada looh, dan gue ikut JCo (Jakarta Community), buat UKM juga banyak, dari bidang lingkungan, penelitian, olahraga, agama, seni, dan masih buanyak deh!

7. Mahasiswa Cinta Perpustakaan (MCP)
Disini kita diajak untuk berkelana di perpustakaan IPB, cara minjem buku, cara nyari buku dan lain sebagainya deh! 

8. Masa Perkenalan Kampus Mahasiswa Baru 51 (MPKMB 51)
Ini semacam OSPEK gitu, tapi belom dilaksanakan, nanti tanggal 26-28 Agustus, sepertinya bakal petcah! Tapi ada PRA-MPKPMB gituloh waktu itu, cukup seru! Ada kakak-kakak komdis yang kayanya sok galak gitu, atau emang galak beneran ga tau deh. Ada juga kakak-kakak yang baik, dan semoga bener-bener baik. Disana ada 4 distrik yaitu....lupa.....pokoknya gue kebagian distrik 4, PASTURA, dan sektor 27 (ada 28 sektor), nama sektornya KAFIR...eh maap... KEFIR deh hehehehe. The greatest one is I have the solid sector!!!!! AWESOME, KEFIR!!!!!

***
IPB ini agak unik, yang lain belum pada masuk kuliah, gue udah masuk kuliah duluan loh! Kita dapet satu matkul gitu, dimana kalo kita lulus, kita ga usah ngambil nih matkul lagi di kelas reguler nanti. Nama kelasnya tuh kelas matrikulasi, dan dibagi menjadi 4 kelas, P, Q, R, dan S. Kelas P tuh dapet matrikulasinya Landasan Matematika, khusus buat anak Faperta, FKH, FPIK (kec. ITK), Fapet, dan Fahutan (kec. menehe), FMIPA Dept. Biologi, dan FEMA Dept. Ilmu Gizi. Kelas Q dapet Fisika (The hardest one, praktek mulu dan bisa-bisa begadang!), ini khusus buat anak Fateta, Menehe, FMIPA (kec. Bio dan Fis). Kalo anak ITK sama Fisika dapet matkulnya Fisika Dasar. Yang paling santai dan teramat santai adalah anak-anak R dan S, dan gue dapetnya  kelas S hahahahaha, karena dapetnya matkul Kimia Umum, dan teori semua, nggak ada itungannya. Kelas R khusus buat anak-anak FEM, dan kelas S khusus buat anak-anak FEMA (kec. Ilmu Gizi).

Hari pertama kuliah, dikasih pengarahan sama kakak-kakak kelas tentang kuliah gimana dan blabla. Kita juga disuruh misah gitu antara cewe sama cowo duduknya, soalnya katanya kalo dicampur pikiran cowonya bisa ga konsentrasi (well, it's kinda weird-_-). Abis itu kita juga milih semacam ketua kelas gitu dan blabla deh, bayangin aja satu kelas isinya 70an anak loh :). Dan ternyata emang bener ye, kuliah sama sekolahan itu beda jauh banget, kalo di sekolah kan gurunya bener-bener ngebimbing sampe kita bisa, di kuliahan mah dosen nya bodo amatan, lo mau ngerti, lo mau ga ngerti ya bomat, makanya kalo ga ngerti langsung nanya! Bahaya deh, meleng dikit aja, langsung bingung sama materinya pasti. Yang keren adalah setelah 6x pertemuan, kita langsung UTS looh!!!! Dimana di pertemuan keenam kita persentasi tentang makalah yang kita udah bikin (cuma 4 makalah dengan nilai terbaik yang dipilih), yang paling keren adalah kelompok gue salah satu dari kelompok dengan nilai terbaik, tapi karena ada kelompok yang nilainya sama juga, kita jadinya ga persentasi deh hahahaha. Kita seneng banget, udah dapet bagus ga persentasi pula! Kan kita bisa belajar buat UTS, bayangin aja 5x pertemuan langsung ngebahas Kimia kelas 12 dari semester 1-6, tanpa itungan sih, tapi tetep aja!

Oh iya, selama di IPB gue juga dapet temen-temen sekelompok yang asli, seru parah! Dibagi kelompok gini buat tugas makalah, tugas ini cuma seminggu, jadi kita ngebut buat ngerjainnya, seminggu full, tanpa istirahat, ngebut-ngebut! Bolak-balik CCR, ke perpus cari buku tambahan, ngetik, ngeprint, patungan dan sebagainya! Tapi akhirnya semua terbayar soalnya dapet nilai A! Oh iya, kelompok gue cewe semua kecuali gue, karena emang dipilihin dari sononya, karena gue emang berada di departemen yang rata-rata perempuan! Nih foto kelompok gue (cuma kelompok gue doang apa ya yang foto-foto di depan kelas gini-_-) Gue paling ganteng loh diantara mereka wahahahahaha. Mereka sepola pikir banget sama gue, pada home-sick semua, demen nonton film (kecuali Salsi wkwk), main mulu dsb dah whahahaha, asoy!

 Nida - Sonya - Dimas - Salsi - Bella




Sampai akhirnya UTS tiba, satu lorong mulai belajar di H-1, wara-wiri minta diajarin. Untung kimum nggak begitu banyak itungan (dan emang ga ada!), jadi cukup pemahaman materi, 5 bab yang buanyak diserap! Alhasil meja belajar berantakan......

Diedit pake vscocam biar ketje badai petcah wkwk

Wish us luck for the result!

Oh iya selama di IPB gue ikut banyak kegiatan dan salah satunya adalah Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK), seru banget loh kegiatannya! Sama-sama memuji Tuhan, main game bareng, ada Pendalaman Alkitab juga, ketemu temen-temen seiman dari Sabang sampe Merauke, punya temen baru lagi, nyanyi-nyanyi dsb daah! Kakak-kakaknya juga seru-seru banget, asik parah, nggak perlu canggung! Ada juga Responsi gitu, jadi kakak-kakaknya ngajarin kita buat matrikulasi apa yang kita dapet, seru daaaah! Nggak nyesel ikutnya :) 

***
Nah, sekarang gue mau memperkenalkan barang-barang apa yang ada di kamar gue yang sempit banget. Buat 2 orang aja udah sempit, gimana nanti kalo nambah anak-anak dari jalur lain? Busyeeet, tapi gapapa deh, jadi tambah rame en seru!

 Tempat tidur tercintaaaa....agak.....suram....serem.....tapi adem......

 Meja belajar yang di-design buat dua orang.....tapi satu aja sempit.....itu barang gue semua loh-_-

 Ini juga di-design buat 2 orang ya....tapi ini baju en celana gue doang wkwk

 Kunci keramat. Sebelah kiri kunci lemari, kanan kunci kamar. Kalo ilang? BAHAYA!

Galon......air......cepet aus disini.....

 Found this! And 'don't sitting here' is wrong dude...... *grammar nazi*

Ada di meja belajar gue nih hahahaha. Bikin adem! :)

***
Selama 2 minggu ini sih gue home sick parah. Baru kali ini ngerasain. Dari yang harus nyuci sendiri, jemur sendiri menghemat duit buat makan (untung makanan di kantin murmer parah, cukup dengan 4k bisa kenyang!), ga ada tv, kemana-mana jauh, jauh dari mall :(. Selama di asrama kangen banget sama KFC....kangen banget......wkwkwkwkwk...lebay.

Ini adalah hasil jepretan jemuran orang yang gue ambil buat kepentingan blog ini wkwk.


Pernah loh, saking bosennya ga pernah nonton tv, ada temen lorong gue yang belik antena colok gitu terus dicolokking ke laptop, sumpah bisa sedepresi itu ya kita :( akhirnya sih kita malah nonton bareng, abis gila 2 minggu lebih keisolasi di asrama, ga ada hiburan, bosen parah! Pas pulang gue harus bawa majalah, novel dan komik nih supaya ga bosen-bosen banget, apalagi gue kuliah cuma 3x dalam seminggu, temen-temen yang lain mah bisa tiap hari wkwkwkwkwk.

Macem liat harta karun......

Yang LOL moment adalah di asrama ada monyet....literally....monyet..... Ada di depan jendela tiba-tiba tuh monyet, kepisah sama tembok gede tapi obvious banget. Ada fotonya? YA ADALAH! WKWKWKWK! Hiburan juga ini bisa liat monyetz.




Semoga keliatan ya monyetnya, nggak berani foto deket-deket sih, takut diriku dicubit-cubit sama monyetnya wahahahaha.

Sudahi dululah postingan kali ini tentang asrama gue, kehidupan baru gue wkwkwkwkwk. Semoga makin-makin betah ya disini guenya! Tunggu postingan gue selanjutnya pastinya seputar ospek, kegiatan asrama, dan lain-lainnya! (Kaya ada yang baca blog ini) *menghilang* *cling*


09 July 2014

Hallo, IPB!

Hallo! Balik lagi sama saya! Sudah sebulan nggak ngeblog gara-gara males enggakdeng! Gara-gara lagi sibuk dan nggak ada bahan yang bisa gue kupas secara tajam setajam silet aja di blog ini. Tapi, setelah akhirnya gue mengembara, bersemedi dan bertapa selama sebulan penuh, akhirnya gue menemukan topik yang bisa gue kupas...kupas....dan kupas....seperti kulit manggis yang ada ekstraknya!

Well,  gue punya kabar gembira banget nih! Bukan, bukan karena kulit manggis yang ada ekstraknya yaa, tapi......gue sekarang udah rasmi jadi MAHASISWA!!!!! Loh, kok bisa? Cepet banget? Kan yang lain masih libur dan tahun ajaran baru juga baru mulai awal September kan? Lo ngepet ya, Dim? Atau jangan-jangan lo nyogok supaya bisa jadi mahasiswa duluan? Gila ye lo! ...... *kemudian ada iklan kulit manggis*

☺☺☺

Nah, abis pengumuman SNMPTN (ada di post ini nih), gue harus ke IPB untuk ngurusin segala macem-macemnya deh, daftar ulang dan lain sebagainya. Nah, gue dateng ke IPB tanggal 16 dan tanggal 17. Tanggal 16 ada rapat ortu gitu deh, tanggal 17 baru daftar ulangnya. Pas tanggal 16 dan 17 gue dateng bareng kedua ortu gue, dan ternyata IPB Dramaga itu jauh pake banget sodara2!!! Mana macet pangkat seribu banget di Jalan Raya Dramaga nya. Sumpah, nggak kuat! Tanggal 16 kita ke gedung yang disebut GWW gitudeh, dan ternyata gue nggak boleh masuk, soalnya itu buat ortu aja, alhasil gue nunggu di mobil selama kurang lebih 3 jam. SUMPAH PANAS BANGET NGGAK KUAT GUE KAYA NERAKA BOCHOR BOCHOR BOCHOR! Skip aja lah, ini worst parah.

Sampe rumah gue langsung nyiapin berkas-berkas buat besok daftar ulang. Dari rapot, akte kelahiran, berkas ini-itu, slip gaji, kartu keluarga dan lain sebagainya. Sibuk nempel-nempel pasfoto gue yang kiyut banget, nempel-nempel materai, minta tanda tangan bokap, ngeprint ini itu dan masih banyak lagi, Ribet banget deh.

Besoknya gue dateng ke IPB lagi masih bareng bokap nyokap, tapi bedanya bokap gue cuma ngedrop doang. Seperti biasa, pas berangkat macet gewla broh. Singkat cerita, gue udah sampe nih. Bokap drop di depan GWW. Dan ternyata gue regisnya di CCR! Alhasil gue sama nyokap jalan dong dari GWW ke CCR yang cukup jauh. Sebenernya nggak jauh2 banget sih, cuma panasnya ituloh yang seperti neraka bochor bochor bochor. Dari GWW ke CCR itu ngelewatin FMIPA yang di depannya itu ada Gymnasium, nah di jalan itu tuh susah banget dapetin pohon buat neduh, sumpah panas banget. Selama di perjalanan itu gue disambut dengan kakak-kakak OMDA (Organisasi Mahasiswa Daerah), kalo nggak salah sih itu singkatannya, nah banyak banget deh omdanya, namanya juga unik-unik, kaya IKANMASS, IKAMUSI, IKAMASI dan sebagainya. Tapi gue nggak liat omda dari jabodetabek masa wkwk, kesian dah.

Pas udah sampe di CCR, ternyata depan CCR juga luarrr biasa panasnya. CCR itu singkatan dari Common Class Room, dan di depannya ada Teaching Lab. Nah tuh dua gedung emang gedung baru dan jalanan didepannya emang belom begitu banyak pohon, alhasil siang-siang panas banget deh.

Gue masuk ke CCR, planga-plongo, nyari dimana ruangan tempat gue daftar ulang. Pas gue liat papan yang ada peta CCR nya, tiba-tiba ada kakak-kakak yang langsung nawarin bantuan ke gue. Dengan sigap gue langsung bertanya ruangan ini dimana ya kak? Dengan cepat kakak itu langsung ngejelasin, naik tangga, terus ke sini, terus juga kesini. Gue nggak ngerti, alhasil gue langsung menampilkan jurus-muka-tidak-tahu-apa-apa-ala-junior ke kakaknya, dan jurus gue ampuh! Kakaknya langsung nganterin gue ke ruang yang dimaksud. Pas gue lagi otw sama kakaknya, tiba-tiba ada lagi nih satu orang yang join, ternyata dia juga satu departemen sama gue yang mana ruangan daftar ulangnya juga sama. Oke! First person I knew in IPB. Namanya Fajar dari Medan. It's stunning I can remember his name until now, I'm a typical person that H A R D to remember people's name.

Gue masuk ruangannya dan ternyata udah rame. Rame banget sampe gue dapet barisan paling belakang. Disana gue banyak kenalan sama anak-anak yang nantinya bakal sedepartemen sama gue, dari sekian banyak orang yang gue kenalan, hanya dua orang yang gue inget namanya. Yaitu, Fitri dan Januari, itu juga karena dia duduknya deket gue. Sisanya? Duh....lupa.

Singkat cerita, setelah gue menunggu kira-kira satu jam, gue langsung ke meja pendaftaran dan langsung diminta berkas-berkasnya. Nggak ada yang spesial-spesial banget sih pas momen ini, karena ini bukan nasi goreng, jadi nggak spesial ya. Skip.

Selesai dari daftar ulang, gue langsung digiring ke bawah dan kumpul bersama anak-anak lain yang beda departemen dari gue dan sudah selesai registrasi untuk bersama-sama ke GWW. Eh...tunggu....kemana? GWW? Anjir.....panas banget.......gue hanya bisa diam dan nyanyi lagu Aku Rapopo nya JuPe didalem hati. Nah, disana gue kenalan sama kakak pembimbingnya, kenalan sama anak-anaknya yang dateng dari jauh-jauh, dan seperti biasa juga gue langsung lupa nama mereka, yaa jadi gue ngobrol asik-asik sama mereka tapi nggak tau nama gitu deh. Yaaa....namanya juga lupa kan. Perjalanan dari CCR ke GWW sangatlah menantang dikarenakan teriknya matahari kala itu. Tapi gara-gara ngobrol jadi terasa singkat sih.

Pas udah sampe GWW, ternyata udah rame parah banget. Kaya ada penjelasan-penjelasan gitu deh dari dosen-dosen IPB tentang IPB. Kita yang baru dateng langsung disuruh ke atas buat duduk. Bangunannya kaya tribun gitu, kaya nonton bola atau bulutangkis gitu deh. Tapi, entah gue yang ngerasa atau emang lampu GWW lagi rusak, kok GWW kala itu remang-remang banget yeh?-_- Yasudahlah, dengerin dosennya ngejelasin aja deh (sumpah ini agak membosankan). Gue sih ngobrol-ngobrol aja sama temen yang tadi, dan temen baru yang lain pas ketemu di GWW (masih seperti biasa, gue lupa namanya). Tanpa terasa akhirnya selesai juga nih acara (akhirnya!!), gue langsung cabut dari GWW dan nelpon nyokap, dia ada dimana.

Setelah mencari dan terus mencari, akhirnya gue ketemu. Nyokap udah dapet temen baru ajeh. Ibu-ibu juga. Anaknya bawa temen-temennya juga, dan kita kenalan, dan jelas banget gue lupa nama mereka wkwkwkwk. Setelah perbincangan yang cukup alot akhirnya gue maksa nyokap buat pulang. Tapi, sebelum pulang, gue ngajak nyokap jalan-jalan ke fakultas gue dulu ah, mau liat kaya gimana rupanya. Dari GWW ke FEMA (Fakultas Ekologi Manusia) nggak jauh-jauh banget kok. Jadi santai. Sampe sana, gue minta nyokap fotoin gue didepan tulisan FEMA. Dan inilah hasil jepretan nyokap gue yang sangat luar biasa......

Nggak keliatan apa-apa.......

Plis, nyokap gue foto apaan sih? Gue udah begaya super kece tapi cuma keliatan seuprit:(

Mood foto gue langsung drop abis, akhirnya gue langsung memutuskan buat pulang aja. Ketemu macet-macet yang aduhai lagi. Dari FEMA ke tempat angkot sih ya lumayan kalo jalan. Tapi, ternyata pas udah naik angkot jalanan nggak macet sama sekali! Sumpah, ini super banget! Alhasil sampe Depok juga jadi lebih cepat dari yang diperkirakan. Hoaaah, hari yang cukup panjang. Sekarang nunggu tanggal dimana akan masuk asrama! Tunggu post berikutnya, ya! Huehehehehe!

05 June 2014

Diakhiri dengan Senyuman.

Hallo, semuanya! Akhirnya ketemu gue lagi yuaaaa. #EmangAdaYangBacaBlogGue?

Nggak kerasa banget udah jadi penggangguran (baca: alumni SMA). Tinggal nunggu masa-masa kuliah. Ohiya, sebelum gue nyeritain tentang masa-masa pengumuman SNMPTN yang sukses bikin hati berdebar binti menjerit, gue mau nyeritain segala kejadian dan proses menuju si SNMPTN ini. Mari di close tab nya....eh maksudnya disimak:) #tarakdungces #itubunyidrum #okeinijayus

☺☺☺

Dimulai pas pengumuman kalo SNMPTN dibuka bagi siswa-siswi lulusan tahun 2014, kira-kira bulan Februari. Guru gue mulai ngasih info ini-itu, ngasih pin buat log in, dan segala macemnya deh. Abis gue dapet yang gue butuh, gue langsung log in, ganti password dan verifikasi berkasi/rapot kalo-kalo ada salah pengetikan, karena kalo salah satu digit aja bisa fatal super banget dan sekolah lo terancam di blacklist! Jadi bener-bener harus ekstra pay attention disini.

Setelah semua persiapan selesai, beberapa hari kemudian gue mencoba untuk lihat-lihat daftar PTN, prodi dan kuota masing-masing setiap universitas. Jujur, gak ada jurusan yang gue pengenin di jurusan IPA, semuanya menurut gue aneh.....

Kedokteran? Tidak, pake mikroskop aja gue nggak ngerti.
Teknik? Fisika gue cupu abis.
Kimia? Apalagi ini.
Biologi? Lihat alasan gue nggak mau masuk kedokteran.
Fisika? Plis deh, bola gelinding aja diitung.

See? Nggak ada yang gue demen di jurusan IPA ini. Gue rasa gue salah milih jurusan pas naik kelas XI. Coba gue bisa balik ke masa naik-naikan kelas dan milih jurusan IPS. Well, sebenernya passion gue itu adanya di jurusan Ilmu Komunikasi, gue pengen banget jadi Jurnalis, terutama Jurnalis Bulutangkis. One of my dream! Passion gue juga adanya di Sastra Indonesia. Oke ini bokap-nyokap ngelarang garis keras gue masuk nih prodi, tapi ya anaknya demen disini. Gue pengen tau susunan kata yang bener tuh gimana, dan gue juga baru tau kalo 'Dimana' adalah SALAH, yang bener adalah 'Di mana.' Dan satu lagi adalah Ilmu Sejarah. Gue suka sejarah, taoi gue suka sejarah di SMA karena aspeknya terlalu luas, kalo di kuliahan kan ada peminatannya untuk sejarah apa gitu. Dan satu lagi, gue pengen banget kuliah tentang mitologi Yunani. Plis, itu ada di jurusan apa ya? Keren banget kayanya belajar tentang Zeus, Poseidon, Athena, Medusa dan lainnya. If......

Setelah menimbang-nimbang, mencari-cari fakultas dan berkonsultasi dengan orang tua, akhirnya pilihan gue jatuh ke IPB jurusan Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, gue jadiin itu pilihan pertama, karena setelah gue liat-liat dan stalking twitternya, di SKPM juga pelajarin tentang komunikasi dan berpeluang bagi gue buat jadi jurnalis hehehehehe. Oke, pilihan pertama selesai. Tapi.....gue mulai bingung memasuki pilihan kedua....duh....apa ya....apa satu pilihan aja? Ah jangan ah. Akhirnya.....gue dengan jibakuntai (pasukan berani mati pas masa-masa pendudukan Jepang), gue memutuskan untuk memilih UGM, Sastra Inggris dan Ilmu Komunikasi. Wakakakak, goblok banget gak sih pilihan gue? Sabodo teuing daaah. Dapet ya syukur, nggak dapet juga ya aku rapopo *Now Playing: Aku Rapopo - JuPe*

Bulan demi bulan dilewatin, berusaha nunggu tanggal 27. Jangan ditungguin, nanti berasa lama deh. Untungnya gue nggak nungguin karena disibukkan dengan Ujian (Inter)Nasional yang kayak taik kucink soalnya. Aku sih rapopo. *Now Playing: Aku Rapopo - JuPe*

Setelah selesai UN, ya otomatis jadi penggangguran. EIIIITS! KATA SIAPA?

Guru-guruku yang tercinta masih ngasih tugas loh ke kita-kita anak-anak kelas 12 dengan kedok 'mau-bantu-nilai-rapot'. Nggak ada alasan yang lebih rasional apa tuh bu? Nggak mau liat kita-kitanya bebas sedikit aja. Aku sih rapopo.  *Now Playing: Aku Rapopo - JuPe*

It's oke wae, bu.....
It's oke wae.....
Aku rapopo.....aku rapopo.....aku rapopo.....

Selesai SMA dan tugas-tugasnya, masih ada les buat SBMPTN! Dan di SBMPTN ini gue menggunakan siasat untuk mengambil IPS murni. Kira-kira sebulan ngebut buat belajar IPS. Oh, no problem! Demi mencapai masa depan. Di tempat les juga ternyata cukup banyak anak IPA yang nyebrang ke IPS, jadi sama-sama buta dan kita akhirnye belajar bareng-bareng di BTA. Minta diskusi, nanya-nanya pas try out apalagi pas matdas. Plis ini matdasnya sulit banget dah. Tapi semuanya dijalanin dengan penuh sukacita, nggak ada beban, apalagi kakak-kakak BTA rata-rata menyenangkan kalo ngajar, jadi kitanya juga enjoy banget dan makin mantap belajarnya.

Sambil nunggu tanggal 27, kita semua emang wajib banget belajar buat SBM, jaga-jaga kalo ga lolos SNMPTN, setidaknya amunisi udah keisi cukup banyak. Mendekati hari H banyak yang tegang, takut nggak lolos, dan ada yang bilang 'Kita lihat siapa yang pergi meninggalkan tempat les abis tanggal 27.' Oke....itu agak creepy kalimatnya. Harap-harap cemas nunggu pengumuman, tapi nggak mau terlalu berharap banget, tapi dalam hati kecil sih pengen. Siapa coba yang nggak mau dapet tuh jalur?

H-1 kecemasan sedang berada di titik puncaknya. Tapi berusaha supaya woles-woles aja, supaya nggak dibawa tegang gitu. Tapi teteup aja.....tegang bro.....mana susah tidur lagi. Ya, jalanin sajalah.

Akhirnya....tanggal 27 datang juga. Gue nggak ngasih tau nyokap kalo hari ini pengumuman. Biar dia sendiri yang tau kalo hari ini pengumuman hihihihi. Gue semalem sok begadang supaya besoknya bisa bangun siangan, karena katanya pengumuman jam 12. Tapi, teteup aja gue bangun jam 9, nunggu lagi dah ampe jam 12. Dan itu adalah 3 jam terlama....... Akhirnya gue menghabiskan waktu buat twitteran, youtube-ing dan stalking twitternya @info_SNMPTN yang bener-bener berguna banget bagi anak kelas 12. Wajib follow!

Akhirnya.....jam 12 tiba. Gue buka web SNMPTN dan sudah bisa diakses! Tinggal masukin KAP sama tanggal lahir dan lo bakal tahu jawabannya! Jedeeer, dan nyokap gue langsung nanya hari ini pengumuman apaan, dan gue jawab hari ini pengumuman SNMPTN.

Nyokap: Udah dibuka kak? Gimana hasilnya?
Gue: Nggak berani ah, mah. Nanti aja. Takut!
Nyokap: Ah, gimana sih? Sini, mama aja yang buka,
Gue: Ah udah ah nanti aja.

Gue langsung duduk, mantengin tl, liat siapa yang lolos, siapa yang engga. Group whatsapp kelas juga udah mulai rame siapa aja yang dapet undangan. Gue mulai cemas. Akhirnya jam setengah satu, gue memberanikan diri buat buka hasilnya. Masukkin KAP.....ngetik tanggal lahir....dan hasilnya......BAH! MANA HASILNYA????? KOK CUMA ADA TULISAN NGGAK JELAS??? MANA HASILNYA? Gue langsung nge-scroll webnya kebawah, dan disana ada hasilnya.......

Oh My God.....................

HAH! Buat semuanya yang udah pernah underestimate gue nggak bakal dapet SNMPTN karena gue sekolah di swasta, lo semua salah besar! Ini hasilnya!:)

WOAAAAAH! THANKS JESUS! Gue shock abis. Gue langsung berdiri, meluk nyokap dan bilang gue masuk IPB. HOAAAAH. Hari yang sangat teramat menyenangkan. Gile....gilee.....mimpi apa gue semalem? Nggak bisa berhenti bersyukur! Pokoknya seneng parah.

Abis itu semuanya langsung ngasih selamat, di twitter, sms, whatsapp huaaah, dan gila itu bangga banget, dan seneng banget. Dan buat temen-temen gue yang belom lolos, jangan berkecil hati, sobat! Masih banyak jalan menuju Roma. Harus senyum-semangat!:D

Pokoknya, terima kasih, semuanya! Akhirnya kerja keras gue ini bisa diakhiri dengan senyuman!

17 May 2014

Kenangan Itu Adalah Mereka.

Ketika kesepian menyerang diriku
Gak enak badan resah tak menentu
Ku tahu satu cara sembuhkan diriku
Ingat teman-temanku

Project Pop - Ingatlah Hari Ini

Cobain deh baca tulisan ini sambil dengerin lagu Project Pop yang Ingatlah Hari Ini, diulang-ulang terus sampe selesai baca blognya. Karena gue nulis tulisan ini sambil dengerin lagunya. Cukup bisa membuat gue bernostalgia bersama mereka.....

☺☺☺

Karena akhir dari setiap pertemuan adalah perpisahan. Satu kalimat yang sulit sekali untuk dirasakan. Terutama bagi gue, atau mungkin kami. Tiga tahun berjuang bersama-sama, dengan penuh perjuangan, atau mungkin keluhan. Tapi sekarang, semuanya sedang dalam proses menuju suatu akhir, sebentar lagi menuju sebuah titik putih yang bernama awal mula perjuangan yang sesungguhnya.

Tidak terasa hampir tiga tahun kita bersama. Belajar bersama, bermain bersama, ngatain orang bersama, makan dan minum bersama, nonton film bersama dan masih banyak bersama-sama lainnya. Semuanya diawali dengan perjumpaan. Diawali dengan kata 'halo' atau 'hai' yang membuka jalan menuju persahabatan yang erat. 

Tiga tahun itu dimulai ketika kami baru saja melepas seragam putih biru kami dan mulai mengenal seragam putih abu-abu. Tentu saja kami di MOS. Rasanya baru saja kemaren di mos-in kakak-kakak OSIS yang galak-galak. Dibentak-bentak, disuruh ini itu yang sebenernya gak jelas banget, pakai atribut yang menjijikkan binti memalukan, tapi segalanya kita jalani dengan senyum semangat '45!

Setelah itu, resmilah kami menjadi siswa-siswi SMA. Dan begitu banyak hal yang gak bakal bisa dilupain selama di SMA ini. Terus terang, kalo bisa kembali ke belakang, pengen banget bisa kembali ke masa-masa kelas X atau kelas XI yang kerjaannya main mulu, belajar juga sih hehehehe.

Ini waktu kelas X

Banyak banget hal-hal yang terjadi selama kelas X. Dari becandanya, dari musuh-musuhannya, dari ngekopi jawaban temen, dari dimarahin guru, dari semua-muanya deh. Gak bakal bisa dijelaskan dengan tulisan. Betapa indahnya itu pengalaman! Tapi, dari segala pengalaman yang pernah gue alamin, ada dua pengalaman yang gak pernah bakal gue lupain. Bermain bersama teman-teman sekelas gue (kelas XI dan XII) yang tidak dapat dideskripsikan lagi tingkat kebinalan dan keonarannya, dan bermain bersama mereka......

Dimas - Viana - Gita - Jojo

Wiwi - Evel

 Jojo - Ino - Ricky

Angel - Adam

Dimas - Astria

Angel - Gita - Jojo - Dimas - Evel



Sebenernya semua dimulai ketika LDK kelas X dimana kita berbondong-bondong ke rumah Wiwi buat ngerjain tugas LDK itu. Nih, intip foto-fotonya yang keji itu wahahahaha.






Untung tidak ada foto gue hahahahahaha. Oh iya, dibawah ini ada foto-foto pas LDK nya.

 Kelompok Jojo

 Kelompok Angel

 Kelompok Wiwi

Kelompok Gue sama Ricky

Meski kita dari kelas X sampe kelas XII gak pernah bener-bener sekelas bareng, tapi kita sering kok main bareng-bareng terus. Bahkan biasanya dijadwalin mainnya. Main bareng itu biasanya abis ujian-ujian, abis UN juga, atau biasanya pas besok libur, apa engga pas tiba-tiba pulang cepet soalnya guru-guru mau rapat. Momen-momen kaya gitu tuh yang gak bisa dilupain. Mainnya sih seputar permainan anak-anak SMA masa kini, yaitu nyabu, konsumsi pil ekstasi, dan minum arak. Wahahahaha, ya  enggak dong. Yakali kita-kita yang wajahnya kiyut-kiyut inosen gini mainannya kaya gitu. Paling sih kita main uno, masak, main bulutangkis, main laptop, main kertas dosa, baca komik, main game dan sebagainya. 

Tapi..... nonton film horor dari dvd bajakan adalah yang paling mengasyikan. Biasanya pada saat kita nonton diselingi oleh teriakan-teriakan yang mengejutkan dari Ino, harus siap siaga kalo dia mulai teriak, karena teriakannya bisa lebih dari 1 x 10 pangkat 9 oktaf. Dia adalah tipe yang berani nonton film horor tapi harus teriak. Yang paling bisa nonton film horor full sampe abis cuma gue, Angel sama Astria. Cuma kita bertiga yang bisa menikmati kedahsyatannya nonton film horor. Ricky gak begitu suka nonton film horor, cuma horor yang berkualitas saja yang dia suka. Adam? Jojo? Mereka selalu nutupin mata pake bantal setiap nonton film horor. Mungkin mereka cuma berani buka mata ketika adegan pagi dan siang hari, dimana hantu tidak akan muncul pada saat itu. Wiwi? Dia berani tapi kadang-kadang teriak (biasanya ikutan teriak gara-gara Ino teriak). Wiwi adalah spesialis remot, karena ketika adegan mulai tidak senonoh, dia akan mulai mempercepat adegan tersebut dengan percepatan 2 m/s kuadrat, secara doi yang punya rumah bro:)) Entah sudah berapa film horor yang telah kita nonton di rumah Wiwi, baik dari tanah Jepang, Amerika, Korea, maupun Thailand. Dari yang kasetnya oke-oke saja, sampe yang kresek-kresek ditengah. Dari yang gak serem, sampe yang seremnya klimaks, dari yang Ino teriak terus sampe gak ada teriakannya sama sekali. Pokoknya mengasyikan dah:))

Gue rasa rumah Wiwi yang sudah menjadi basecamp kita selama 3 tahun telah diliputi oleh dosa-dosa duniawi kita. Baik yang gosipin anak-anak sampe sumpah serapah telah kita lakukan disana. Ngomongin orang sangat seru ternyata sodara-sodara (tobat!!!!!). Kita jarang banget keluar buat jalan-jalan gitu, kaya jalan-jalan ke mall, main yang jauh atau apaan kek. Paling jauh kita jalan-jalan ke Margo buat nonton Divergent yang secara tidak sengaja terjadi. Udah, itu doang. Kenapa kita jarang pergi jauh-jauh? Gak tau kenapa, di rumah Wiwi aja udah merangkum segala hal yang tadi kok. Karena pada dasarnya kita menciptakan suatu kesenangan tanpa mengeluarkan ekonomi lebih (paling banyak paling cuma 5 ribu uang yang kita keluarin buat beli mie di Carrefour Express), sehingga kedua-duanya dapat saling melengkapi. Sama kaya Indifference Curve. Gak ngerti ya? Nih gambarnya.....

Dimana Good X adalah kesenangan dan Good Y adalah mengeluarkan ekonomi yang sedikit alias gak pake duit, sehingga kueduanya dikombinasikan dan menjadi sebuah kepuasan yaitu bermain di rumah Wiwi yang akan terus bergerak ke kanan (berarti kepuasan akan terus bertambah ketika main) dan tidak akan pernah saling berpotongan keduanya itu:)) Pokoknya begitu deh, seru banget! Ketawa-ketiwi bareng......ah.....kangen.......

Kita selalu rutin main bareng, dari kelas X sampe kelas XII. Kadang ada yang gak bisa ikut, kadang lengkap. Rasanya kalo gak lengkap tuh gak asik, kaya ada yang kurang. Kalo satu ada yang gak ikut rasanya tuh kaya 'Yaaaahelaaaah'. Kadang alasannya ada yang les, harus pulang cepet, lagi kerja kelompok. atau bahkan gak dibolehin orang tua (contoh: Astria), atau ada yang harus izin dulu (contoh: Ino), atau yang jalannya lambat karena diajakin ngobrol mulu (contoh: Wiwi), dan lain-lainnya yang bisa menghambat permainan seru ini. Kayanya sih, mama papa nya Wiwi ampe bosen kali ya liat kita-kita main mulu di rumahnya hahahahahahaha.

Ohiya, kita juga sering berfoto bersama dimana-mana, tapi sayangnya jarang banget foto di rumah Wiwi ya..... Terlalu banyak foto-fotonya yang kalo dilihat jadi sedih.....pengen balik lagi ke masa-masa itu......

Foto-foto webcam di rumah Wiwi.....



















Masa-masa kelas X.....















My best birthday, ketika disiram 2 kali.....
















Masa-masa kelas XI pas Study Tour.....










Selpi selpi.....











Sampai akhirnya tiba juga kita di kelas XII. Masa-masa kita sudah mulai jarang main di rumah Wiwi karena mulai menyambut Ujian Nasional. Sejak saat itu, frekuensi main kita jadi jarang banget. Paling-paling cuma bisa main di sekolah doang dikarenakan sibuk les, review materi UN, tugas-tugas bejibun dan rasa takut kalo main terus nanti jadi oon. Hari demi hari......bulan demi bulan di semester 2......sampai pada titik puncaknya di bulan April ketika hari terakhir UN, ketika semuanya telah dibayar lunas selama tiga tahun ini, ketika mulai bebas dari yang namanya Ujian Nasional. Dan frekuensi bermain itu pun mulai membaik. Tapi, ada satu ketakutan sendiri di dalam diri gue.....perpisahan.

Sampai akhirnya tibalah acara perpisahan itu. Ya, 14 Mei 2014. Hari dimana guru-guru mulai mengembalikan kami ke orang tua kami kembali. Entah kenapa hari itu gue agak sedih, tiba-tiba ke flash back 3 tahun di SMA dan sebentar lagi akan selesai, yang berarti perpisahan itu udah di ujung tanduk. Tapi semuanya berjalan dengan penuh kehangatan. Saling lempar canda tawa, saling berfoto-foto ria dan saling-saling lainnya. Melupakan sejenak kalo hari itu adalah awal perpisahan dan pelepasan SMA. 

Segalanya teramat luar biasa. Sangat luar biasa.













 
 

Sayang cuma segitu yang bisa diabadikan:( tapi gakpapa, di lain waktu kita bisa foto-foto lagi!

Ya, hari itu telah berlalu, hari pelepasan yang enggak akan pernah gue lupain. Hari 'terakhir' menjadi anak sekolahan karena kita udah dilepas sama guru-guru kita. Walau berpisah gue harap sih gak bakal saling sombong-sombongan. Semoga aja bisa terus keep in touch atau mungkin bisa main ke rumah Wiwi terus gitu sampe tua wakakakakak.

Pengen tau gak sih apa sih beratnya jadi seorang kelas XII itu? Bukan, bukan pelajaran matematika, biologi, fisika, kimia, ekonomi, sosiologi atau geografi yang paling berat. Tapi, yang paling berat menjadi kelas XII adalah perpisahan bersama teman-teman seperjuangan sejak kelas X. Sama-sama berjuang untuk 'keluar' dari SMA. Sama-sama berjuang untuk merajut asa, meraih mimpi setelah perpisahan ini.

Ini bukanlah sebuah akhir, tapi ini adalah sebuah awal. Sebuah awal yang nantinya akan mempertemukan kita lagi di kemudian hari, dengan senyum lebar yang dipersembahkan oleh sebuah kesuksesan.

Terima kasih Tuhan, terima kasih semesta, karena Engkau telah mempertemukanku dengan mereka.

Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.
(Amsal 17:17)

Jika tua nanti kita t'lah hidup masing-masing, ingatlah hari ini! - Ingatlah Hari Ini (Project Pop)
 
Copyright © The Untold(s) | Theme by BloggerThemes & frostpress | Sponsored by BB Blogging